selamat datang para pengunjung anda pengunjung yang ke

Sabtu, 25 April 2009

MAKALAH ALAT SENSOR DAN KEY BOARD

MAKALAH ALAT SENSOR DAN KEYBOARD


OLEH:
MOH.AMRULLOHMUCHLIS(08.10802.00004)
DAN
GUNAWAN SATRIAWAN

DOWNLOAD


SENSOR

1.DEFINISI SENSOR:

Sensor adalah alat untuk mendeteksi/mengukur sesuatu, yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Dalam lingkungan sistem pengendali dan robotika, sensor memberikan kesamaan yang menyerupai mata, pendengaran, hidung, lidah yang kemudian akan diolah oleh kontroler sebagai otaknya (Petruzella, 2001).
Sensor dalam teknik pengukuran dan pengaturan secara elektronik berfungsi mengubah besaran fisik (misalnya : temperatur, gaya, kecepatan putaran) menjadi besaran listrik yang proposional.

DI BAWAH INI ADALAH CONTOH PENERAPAN SENSOR :

Penerapan sensor pada mause dengan mengunakan sensor cahaya:
Dikembangkan pertama kali oleh Agilent Technologies dan diperkenalkan pada 1999.
Cara kerjanya kira2 ditunjukkan oleh gambar berikut:

MAKALAH ALAT SENSOR DAN KEYBOARD


LED menyinari permukaan bawah mouse, cahaya LED dipantulkan oleh tekstur mikroskopik pada permukaan. Lensa plastik mengumpulkan cahaya yang dipantulkan dan membentuk gambar pada sensor (CMOS sensor). Sensor mengambil gambar dengan kecepatan cukup cepat, 1500 gambar per detik. Gambar (binary / hitam-putih) dikirim ke DSP (digital signal processor) untuk diolah.

Gambar yang diterima dalam suatu jeda waktu kira2 seperti berikut:


Dua gambar diambil berurutan ketika mouse bergerak; menggunakan algoritma image processing (dipatenkan), DSP mengidentifikasi gambar kasaran (common feature) antara dua frame/gambar dan menentukan jarak pergeserannya, informasi ini digunakan untuk meng-update coordinate X,Y yang mengindikasikan pergerakan mouse.

PENERAPAN SENSOR CCD PADA BARSODE:
barcode saner
Barcode merupakan instrumen yang bekerja berdasarkan asas kerja digital. Pada konsep digital, hanya ada 2 sinyal data yang dikenal dan bersifat boolean, yaitu 0 atau 1. Ada arus listrik atau tidak ada (dengan besaran tegangan tertentu, misalnya 5 volt dan 0 volt). Barcode menerapkannya pada batang-batang baris yang terdiri dari warna hitam dan putih. Warna hitam mewakili bilangan 0 dan warna putih mewakili bilangan 1. Mengapa demikian? Karena warna hitam akan menyerap cahaya yang dipancarkan oleh alat pembaca barcode, sedangkan warna putih akan memantulkan balik cahaya tersebut.

Selanjtnya, masing-masing batang pada barcode memiliki ketebalan yang berbeda. Ketebalan inilah yang akan diterjemahkan pada suatu nilai. Demikian, karena ketebalan batang barcode menentukan waktu lintasan bagi titik sinar pembaca yang dipancarkan oleh alat pembaca.

Dan sebab itu, batang-batang barcode harus dibuat demikian sehingga memiliki kontras yang tinggi terhadap bagian celah antara (yang menentukan cahaya). Sisi-sisi batang barcode harus tegas dan lurus, serta tidak ada lubang atau noda titik ditengah permukaannya. Sementara itu, ukuran titik sinar pembaca juga tidak boleh melebihi celah antara batang barcode. Saat ini, ukuran titik sinar yang umum digunakan adalah 4 kali titik yang dihasilkan printer pada resolusi 300dpi

Saat ini terdapat beberapa jenis instrumen pembaca barcode, yaitu: pena, laser, serta kamera. Pembaca berbentuk pena memiliki pemancar cahaya dan dioda foto yang diletakkan bersebelahan pada ujung pena. Pena disentuhkan dan digerakkan melintasi deretan batang barcode. Dioda foto akan menerima intensitas cahaya yang dipantulkan dan mengubahnya menjadi sinyal listrik, lalu diterjemahkan dengan sistem yang mirip dengan morse.

Pembaca dengan pemancar sinar laser tidak perlu digesekkan pada permukaan barcode, tapi dapat dilakukan dari jarak yang relatif lebih jauh. Selain itu, pembaca jenis ini memiliki cermin-cermin pemantul sehingga sudut pembacaan lebih fleksible.

Pembaca barcode dengan sistem kamera menggunaka sensor CCD (charge coupled device) untuk merekam foto barcode, baru kemudian membaca dan menterjemahkannya kedalam sinyal elektronik digital.

Bagaimana koneksi alat pembaca barcode dengan komputer? Ada 2 macam koneksi, yaitu sistem keyboard wedge dan sistem outpu RS232. Sistem ini menterjemahkan hasil pembacaan barcode sebagai masukan (input) dari keyboard. Biasanya menggunakan port serial pada komputer. Kita memerlukan software pengantara, umumnya disebut software wedge yang akan mengalamatkan bacaan dari barcode ke software pengolah data barcode tersebut.

PENERAPAN SENSOR PADA SCANER:
DIGITAL SCANNER

Dengan scanner Anda dapat mengubah slide, foto hitam putih maupun warna, teks, formulir, juga gambar desain bangunan menjadi data digital agar dapat diolah lebih lanjut pada komputer. Ba-gaimana benda-benda tersebut “dibaca,” ter-gantung tipe scanner yang digunakan. Tipe moving-scanner menarik lembaran gambar tersebut ke dalam unit dengan bantuan roda-roda transportasi melewati sensor yang dapat membaca informasi gambar. Teknik ini juga digunakan pada mesin fax biasa yang mem-baca dengan resolusi 200 dpi (dots per inch) dalam hitam putih atau gradasi abu-abu.
Tipe hand-scanner bahkan tidak memiliki mekanisme transportasi. Anda harus menya-pukan scanner secara manual di atas doku-men yang ingin di-scan—tidak terlalu cepat atau terlalu lambat, dan harus merata. Karena kurang presisi, hand-scanner tidak begitu co-cok untuk scanning gambar. Selain itu, reso-lusinya juga terlalu rendah.
Tipe flat-bed scanner, dengan ukuran A4, jauh lebih mudah digunakan dan lebih eko-nomis. Anda cukup meletakkan dokumen, benda 3D, atau buku tebal yang akan di-scan di atas kaca datar horizontal seperti pada me-sin fotokopi. Banyak flat-bed scanner yang juga bisa mengambil gambar slide, dengan tambahan komponen tentunya. Setelah dija-lankan, pembaca elektronik akan menyusuri bidang scanning baris demi baris.
Resolusi dan Kedalaman Warna menentukan kualitas
Sebelumnya, kebanyakan scanner bekerja de-ngan bantuan sensor CCD (Charged Coupled Device) yang berbahan dasar silikon: Beberapa ribu sensor tersusun rapat berderet membentuk resolusi horizontal. Resolusi ver-tikal tergantung pada jarak antara 2 baris pem-bacaan.
Resolusi optik ditentukan oleh jumlah sel CCD yang digunakan. Sebuah scanner dengan resolusi optik 600 dpi mengenali lebih banyak detail (garis terhalus) dibandingkan scanner 300 dpi atau 200 dpi. Resolusi optik ini ha-nya dapat ditingkatkan atau direduksi mela-lui proses interpolasi pada software driver. Tetapi peningkatan atau penurunan ini seke-dar “tampaknya” saja, karena trik semacam ini tidak mengubah dokumen aslinya. Kete-patan scanning yang mungkin secara fisik me-rupakan batas yang tetap. Membaca sebuah grafik dengan scanner 400 dpi yang melalui proses interpolasi menjadi 600 dpi membu-tuhkan waktu lebih lama dengan hasil yang kurang memuaskan—sebaiknya peningkatan resolusi dilakukan pada hasil scanning.
Hal lain yang juga sangat penting bagi kualitas sebuah scanner adalah berapa banyak gradasi abu-abu atau warna yang dapat dike-nali oleh sensor. Bila sebuah scanner hanya bisa membedakan hitam dan putih, kedalam-an warnanya disebut 1 Bit. Pada 16 gradasi.
Jenis lain Fotodetektor
Dalam tahapan pra-cetak profesional digunakan elemenPMT (Photo Multiplier Tubes) dalam scanner tabung. Melalui penguatan sinyal, ketiga sensor
(untuk R, G, dan B) dapat menangkap cahaya yang lemah sekali. Dengan demikian, bagian gelap sebuah gambar juga dapat dibaca dengan gradasi yang tepat. Karena scanner tabung hanya menggunakan 3 buah PMT yang dikalibrasi, kemungkinan penyimpangan warna seperti yang timbul pada ribuan sensor CCD tidak terjadi.
Teknik sensor baru digunakan pada scanner masa kini adalah Contact Image Sensor (CIS). Detektor untuk ketiga warna RGB dirangkum dalam sebuah elemen berintegritas tinggi. Dengan tiadanya sistem lensa dan cermin untuk membalikkan gambar dapat dihasilkan scanner flatbed resolusi tinggi, kompak, dan tidak mahal.
Bagaimana Mengubah kertas menjadi Data digital
Pada proses scanning, sebuah lampu menerangi dokumen yang dibaca baris demi baris. Cahaya yang dipantulkan oleh dokumen ditangkap oleh sistem cermin dan lensa, lalu diproyeksikan ke sensor CCD. Bagian gambar yang terang memantulkan lebih banyak cahaya dibandingkan bagian yang gelap. Di dalam setiap sel CCD yang ri-
buan jumlahnya, timbul muatan elektrostatik sebanding dengan banyaknya photon yang diterima oleh pixel yang bersangkutan.Muatan elektrostatik tersebut disimpan sejenak sampai ia dapat diubah menjadi data digital oleh konverter A/D.
Selanjutnya, sebuah motor kecil akan memindahkan deretan sensor CCD ke baris berikutnya. Software scanner menyatukan data digital dari setiap baris gambar menjadi sebuah file grafik. Sensor CCD yang peka cahaya hanya dapat menghasilkan data terang/gelap. Untuk pengenalan warna digunakan prinsip optik: Cahaya merah, hijau, dan biru (RGB) jika bergabung akan tampak putih (pencampuran warna secara aditif). Berlawanan dengan prisma atau filter warna, cahaya putih ini dapat dipecah menjadi warna-warna dasar merah, hijau, atau biru (separasi warna).
Scanner warna dengan sistem pembacaan 3-Pass membaca sebaris dokumen 3 kali, masing-masing dengan cahaya warna merah, hijau, dan biru (3-lamps scanning). Cara lainnya adalah dengan penyaringan warna, sehingga setiap kali hanya cahaya warna merah, hijau, atau biru yang sampai ke sensor CCD. Dengan kedalaman warna minimum 8 Bit (256 warna) setiap pembacaan, software akan menyusun file grafik dengan kedalaman warna 24 Bit. File ini (True Color) dapat menampilkan hingga 16,7 juta warna.
Scanner warna yang tidak dapat kembali ke posisi baca semula, seperti tipe moving scanner, harus membaca ketiga warna sekali jalan. Scanner semacam ini disebut 1-Pass atau single-pass scanner. Bila sebuah baris selesai dibaca dengan ketiga warna tersebut, sensor CCD baru dipindahkan ke baris berikutnya.
Pada kedua konsep tersebut, cukup sederet sensor CCD yang diperlukan untuk membaca bagian warna sebuah gambar secara terpisah. Karena itu scanner-nya tidak begitu mahal, tetapi kerjanya sedikit lambat. Selain itu ada resiko penyimpangan warna dan pengurangan kontras. Scanner dengan cermin prisma dapat menguraikan pantulan cahaya setiap pixel menjadi tiga warna, menangkapnya melalui sistem lensa dan memantulkannya secara ter-pisah ke 3 baris sensor CCD. Scanner jenis ini bekerja lebih cepat dengan hasil yang le-bih baik.
Scanner yang lebih baru menggunakan sensor CCD warna. Foto-detektor ini juga ha-nya bisa membedakan terang/gelap, tetapi ter-diri atas 3 sel CCD yang masing-masing di-lengkapi dengan filter warna berbeda (RGB). Seperti pada teknik cermin/prisma di atas yang makan tempat, teknik ini melakukan scanning 3 warna sekali jalan.

Konstruksi flatbed scanner CCD
Pre-Scan menahan banjirnya data
Sebelum scanning dilakukan, sebaiknya Anda melalui prosedur “Pre-scan” (atau Preview). Di sini dijalankan semua aturan otomatis yang disediakan scanner. Kondisi semua setting termasuk koreksi gambar dipasang pada nilai normal atau default, dan semua bagian gam-bar di-scan lalu ditampilkan di layar. Dengan demikian, proses menjadi lebih cepat dan kita dapat mulai memilih bagian gambar yang akan diambil.

Bila pilihan pada hasil pre-scan yang di-tampilkan pada monitor sudah cocok, kita tinggal mengaktifkan Fine Scan atau Final Scan. Sekarang kondisi-kondisi otomatis ter-sebut tidak diberlakukan. Berdasarkan hasil pre-scan dan pemilihan bagian gambar, kini Anda harus menentukan resolusi, kecerahan, kontras, koreksi warna, pembesaran, juga filter yang diperlukan untuk mencapai kualitas yang diinginkan.
Dokumen dengan kedalaman warna 24 Bit (misalnya foto warna), menghasilkan file grafik yang sangat besar. Setiap pixel membutuhkan memori 3 Byte (untuk setiap warna dasar 8 Bit). Dokumen yang ditampilkan penuh pada monitor dengan resolusi 800 x 600 pixels membutuhkan memori 1,4 MB (3 x 800 x 600 = 1.440.000 Byte). Di percetakan bahkan bisa mencapai puluhan atau ratusan MB. Karena itu, sebaiknya menyimpan file grafik dalam format yang menyediakan fasilitas kompresi
tanpa menghilangkan informasi gambar, antara lain format TARGA, TIFF, dan PCX. Format JPEG dengan tingkat kompresi sangat tinggi, menghilangkan banyak informasi gambar.
Perhatikan interface dan driver
Data hasil scan yang besar tidak hanya mem-bebani media penyimpan, tetapi juga perta-ma-tama harus ditransfer dari scanner ke PC. Untuk PC ada 3 jenis interface yang biasa di-gunakan: Bus SCSI yang cepat, port paralel, dan belakangan juga USB. Dengan port para-lel Anda tidak perlu membuka PC untuk me-nyambungkan scanner, sehingga perangkatsiap digunakan dalam beberapa menit.
Namun scanner yang dikendalikan melalui port paralel tidak terlalu cepat dalam mentransfer data ke PC. Berbeda dengan scanner SCSI, scanner paralel ini harus membuat port “tembusan” agar perangkat lain yang memerlukan port paralel, misalnya printer, dapat tetap digunakan. Sebagai tambahan untuk kelancaran scanning: Instalasikan software driver sesuai sistem operasi Anda (dapat di-download cumacuma dari website produsennya). Gunakan scanner yang mendukung interface software TWAIN, agar Anda dapat mengendalikan proses scanning dengan lebih nyaman melalui aplikasi grafik.
Istilah Seputar Scanner
Resolusi optik: Jumlah elemen gambar (pixel) yang benar-benar dapat dibaca oleh scanner secara horizontal (juga disebut resolusi fisik).

CMYK: Sistem warna yang digunakan pada sistem cetak 4 warna (pencampuran warna subtraktif) dengan warna Cyan, Magenta, Yellow dan Hitam (Key).

Separasi warna: Memecah sebuah gambar warna ke dalam komponen warna dasar, misalnya RGB atau CMYK, kecerahan dan saturasi.

Kedalaman warna: Gradasi abu-abu atau banyaknya warna yang dapat dibedakan oleh scanner, biasanya dinyatakan dalam Bit, misalnya 8 Bit untuk 256 warna atau 24 Bit untuk 16,7 juta warna.

Interpolasi: Pengisian pixel pada celah kosong yang timbul karena ada elemen gam-bar yang tidak terbaca oleh sensor (peningkatan resolusi). Warna dan kecerahannya merupakan rata-rata dari 2 pixel di sisi celah tersebut. Ini menghasilkan peralihan antar baris yang lebih halus.

Kalibrasi warna: Penyesuaian warna dengan presisi tinggi antara perangkat input dan output yang terhubung satu sama lain.

Prescan: Preview hasil scan, untuk memberi kesempatan menentukan bagian gambar yang diinginkan serta setting lainnya.

RGB: Warna primer Merah (R), Hijau (G), dan Biru (B). Komponen R, G, dan B yang sama besar (penuh) akan menghasilkan warna putih (pencampuran warna aditif).


PENERAPAN SENSOR PADA ALAT PENDETEKSI GAS:

Sudah semakin banyak di pasaran telah beredar pengindra gas semikonduktor dari jepang dengan harga yang bermacam-macam dari yang murah sampai yang mahal dan mudah diperoleh untuk pendeteksi gas berbahaya. Tentunya dibedakan oleh sensitivnya sensor tersebut, semakin mahal sensor maka sensitivitasnya semakin bagus.Pengindera gas tersebut bekerja dengan semakin tinggi konsentrasi gas maka resistansinya semakin rendah.
Beberapa macam pengindra gas yang beredar di pasaran antara lain adalah
1) dari sensor jenis AF antara lain: AF 30,AF 50, dan AF 56, ketiga tipe sensor tersebut
mempunyai reaksi terhadap daftar gas yang sama yaitu senyawa halogen, alcohol, propane, metan, buton, bensol, dan juga beberapa senyawa zat lemas organic bentuk gas seperti amoniak, lpg, karbon monoksida. Beda diantara ketiganya terletak pada kepekaan dari masing-masing gas. Misalnya AF 30 sangat peka terhadap asap rokok, AF 50 sangat peka terhadap methana dan buton, dan AF 56 sangat peka terhadap LPG.
2) Dari sensor jenis HS antara lain: HS 133 yang sangat peka terhadap LPG dibandingkan dengan gas-gas lainya seperti CO, alkohol, methana, dan asap rokok, HS 134 yang sangat peka terhadap gas CO dibandingkan dengan gas lainnya.


Cara Kerja HS 133
HS 133 mempunyai 6 pin, 4 diantaranya digunakan untuk menangkap sinyal, dan 2 yang lain untuk pemanas. Pencium utama pada rangkaian pendeteksi gas ini adalah sebuah sensor gas HS 133 yang di dalamnya terdapat kawat pemanas (heater) dari bahannichrome yang berbentuk miniatur dengan nilai resistansi nominal 33 ohm, permukaan sensor dilapisi dengan dioxide (SnO2) yang tahan terhadap panas. HS 133 ini sangat peka terhadap lpg dan cara kerjanya sederhana. Jika molekul gas menyentuh permukaan sensor maka satuan resistanssinya akan mengecil sesuai dengan konsentrasi gas. Sebaliknya, jika konsentrasi gas menurun akan diikuti dengan semakin tingginya resistansi maka tegangan keluarannya akan menurun. Dengan demikian perubahan konsentrasi gas dapat mengubah nilai resistansi sensor dan juga akan mempengaruhi tegangan keluarannya juga, perbedaan inilah yang dijadikan acuan bagi pendeteksi gas berebahaya ini.
PENERAPAN SENSOR PENCARI PNAS PADA RUDAL AIM 9:



Peluru kendali (disingkat: rudal), peluru berpandu atau misil adalah senjata roket militer yang bisa dikendalikan atau memiliki sistem pengendali otomatis untuk mencari target atau menyesuaikan arah. Dalam penggunaan sehari-hari, istilah "misil" merujuk kepada roket dengan sistem kendali, sedangkan "roket" digunakan untuk roket tanpa sistem kendali. Perbedaan utama di antara dianggap sangat sedikit selain perbedaan sistem kendali.
Peluru kendali pertama digunakan dalam sebuah operasi adalah peluru kendali Jerman dalam Perang Dunia II. Yang paling terkenal adalah V-1 dan V-2, keduanya menggunakan sistem autopilot sederhana untuk menjaga arah terbang peluru agar tetap pada yang rute telah ditentukan sebelumnya.
CARA KERJA SENSOR PENCARI PANAS AIM 9:


PERTAMA SENSOR PENCARI PANAS AKAN MENCARAI OBYEK YANG TELAH DI TENTUKAN OLEH KOMPUTER PADA RUDAL AIM 9 KEMUDIAN KEMUDIAN DITERUSKAN DENGEN MELUNCURNUYA PELURU KE OBYEK SESUAI DENGAN PANAS MESIN YAND DI TANNGKAP SENSOR PENCARI PANAS YANG ADA PADA HEAD RUDAL DATA YANG DI TERIMA AKAN MENG INSTRUK SIKAN KE KOMPUTER AGAR ARAH AKAN SELALU DI PER BAHARUI DENGAN BEGITU SISITE NAFIGASI RUDAL AKAN TER KONTROL SAMPAI AKHIR NYA RUDAL MENCAPAI TARGET DAN MELEDAK:
















KEYBOARD

PENERTIAN KEYBOARD:

keyboard adalah sebuah alat berbentuk papan yang terdiri dari beberapa tombol huruf. Keyboard merupakan peralatan magnetic yang digunakan untuk menginput teks dan juga untuk mengontrol pengoperasian computer.


Tombol-tombol yang ada berbentuk kotak yang disusun padanya. Tombol-tombol tersebut mempunyai huruf atau simbol yang tercetak di atasnya yang menunjukkan huruf atau simbol yang akan ditampilkannya di monitor bila ditekan.

Selain itu bila kita menggabungkan dua tombol dengan menekannya bersamaan, kita kadang akan mendapatkan fungsi atau input khusus.Ada berbagai jenis tata letak tombol-tombol pada keyboard, namun yang paling populer digunakan adalah tata letak QWERTY, yang sebenarnya merupakan tata letak mesin ketik yang paling populer.

Keyboard terdiri 101 tombol untuk tipe standarnya. Untuk windows keyboard, tombol yang ada sebanyak 104-tombol. Pada tahun 1990-an, di Amerika diciptakan sebuah keyboard yang mempunyai kemampuan untuk mempermudah pengguna untuk terkoneksi dengan internet dengan hanya menekan 1 tombol. Keyboard tersebut dikenal dengan sebutan “ internet keyboard”.

Dalam koneksinya, keyboard mempunyaibeberapa perbedaan dalam koneksinya. Ada yang menggunakan kabel, yaitu dengan menggunakan koneksi USB atau PS/2. Dan adapula yang tidak menggunakan kabel, sama halnya dengan mouse. Jika tidak menggunakan kabel, dikenal dengansebutan Cordless keyboard. Yaitu menggunakan sinar infrared atau Bluetooth.

Beberapa alat telah mengadopsi aplikasi keyboard. Beberapa diantaranya yaitu cell phone. Yang paling menyerupai keyboard ada pada PDA, nokia communicator 9900, sony ericson P900 dan beberapa jenis diantaranya. Selain itu, adapula beberapa mesin ATM yang mengadopsi atau menggunakan keyboard.
Adapun cara kerja dari keyboad tersebut antara lain sebagai berikut:

1.Ketika tombol ditekan, tombol tersebut akan menekan sebuah karet yanga da dibawah tombol tersebut.
2.Karet tersebut terhubung dengan sebuah chip yang mana akan mentransmisikan sinyal yang didapat ketika tombol ditekan.
3.Sinyal yang ditransmisikan berbentuk kode-kode biner.
4.Data yang berbentuk biner tersebut akan digenerate oleh chip komputer.
5.Setelah digenerate akan ditampilkan kembali menjadi tampilan asli berbentuk huruf pada layar monitor.

Keyboard tentunya mempunyai beberapa peran atau fungsi dalam penggunaannya. Beberapa kegunaan atau fungsi dari keyboard adalah untuk memasukkan perintah dan juga digunakan dalam permainan.

Tentulah sudah jelas bahwa fungsi yang utama dari keyboard adalah untuk mengetik perintah pada komputer. Dengan bantuan keyboard-lah kita akan dapat memasukkan data atau perintah ke dalam komputer untuk dilakukan proses komputasi. Dengan menekan beberapa tombol sekaligus, kita dapat memunculkan aplikasi lain dalam komputer seperti contoh Ctrl+Alt+Del.


Beberapa varian keyboard:

1.keyboard bluetooht:
key bord semacam ini adalah menggunakan koneksi blutooh bukam kabel dimana data dari key board di pancar kan dengan bluetooh dengan gelombang radio dan di tangkap oleh penerima di kom puter.


2.Keyboarard virtual:

keyboard virtual adalah salah satu fitur untuk program komputer atau program itu sendiri yang dapat berperan virtual sebagai kontrol, dengan beberapa tombol atau tuts yang ada pada keyboard biasa.
Dalam dunia PC desktop, program windows XP, keyboard virtual atau yang disebut juga On-Screen Keyboard, bekerja secara virtual bukan hanya sebagai keyboard, melainkan juga sebagai mouse.
Untuk pengoperasian Personal Data Assistant (PDA), biasanya user atau pengguna, memasukan teks melalui pengetikan di keyboard virtual yang sudah ter-setting dalam sistem operasi PDA. Sedangkan untuk virtual keyboard dengan teknologi tinggi, penggunaan keyboard dibuat hanya melalui cahaya yang muncul. Cahaya yang dimunculkan hanya perlu diproyeksikan pada semua permukaan datar.
Penggunaan keyboard virtual ini sangat ideal untuk digunakan di luar angkasa. Sensor akan terbaca via infra merah, sesuai dengan apa yang kita ketik pada keyboard tersebut.
Cara kerja keyboard virtual:
1. Sinar laser akan menampilkan bentuk keyboard sesuai dengan level permukaan yang dibiaskan.
2. Bias infra merah yang transparan akan diproyeksikan menjadi keyboard virtual.
3. Pengetikan yang dihasilkan melalui jari, akan menimbulkan key-stroke. Penekanan oleh jari inilah yang menyebabkan pertemuan antara pancaran dan sinar infra merah secara bersamaan, yang menghasilkan refleksi langsung ke proyektor.
4. Refleksi infra merah akan melewati penyaring infra menuju kamera.
5. Kamera lantas mengambil gambar sesuai dengan penangkapan dari infra merah.
6. Chip dari sensor akan memperbaiki letak pancaran infra merah yang rusak, kemudian menerjemahkannya dalam koordinat.
7. Karakter-karakter yang tercipta akan tampil pada layar, dengan menggunakan koordinat yang diterima secara wirelessly atau tanpa kabel.

Dimana saja dan kapan saja
Selain praktis, keyboard virtual ini bisa disambungkan dan digunakan melalui PDA, saluran telepon, laptop, pc tablet, pelengkap peralatan di luar angkasa, untuk daerah industri, dalam kendaraan, baik udara, air, maupun darat. Produk ini juga lebih steril dibandingkan penggunaan keyboard manual.
Keuntungan lainnya, keyboard jenis ini bisa digunakan oleh orang-orang yang tidak biasa menggunakan keyboard biasa karena keterbatasan psikis. (wiki/

3.keyboard infra merah :
key bord infra merah adalah key bord yang menggunakan infra merah untuk konektifitas data ke kom puter keunggulannya keyboard ini menghemat tempat karna tanpa kabel cara kerjanya adalah sensor infra merah yang ada di komputer menerima pancaran infrsmerah dari key board dan datanya diterus kan ke komputer melaui sen sor ynag ada d komputer, DOWN LOAD DI http://www.ziddu.com/download/4455840/SENSOR.doc.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan berkomentar